Cendekiawan dan Nelayan

Written By Ariel Bukanlah Eko Peterpan on Minggu, 01 Juli 2012 | 18.07

Pada suatu sore yang cerah, seorang cendekiawan
ingin menikmati pemandangan laut dengan
menyewa
sebuah perahu nelayan dari tepi pantai.
Setelah harga sewa
per jam disepakati, keduanya melaut tidak
jauh dari bibir pantai. Melihat nelayan terus
bekerja keras mendayung perahu tanpa
banyak bicara, sang cendekiawan
bertanya: "Apa bapak pernah belajar ilmu fisika
tentang energi angin dan matahari?"
"Tidak" jawab nelayan itu singkat.
Cendekiawan melanjutkan " Ah, jika demikian
bapak telah kehilangan seperempat peluang
kehidupan Bapak"
Nelayan cuma mengangguk-angguk membisu.
"APa bapak pernah belajar sejarah filsafat?"
tanya cendikiawan.
"Belum pernah" jawab nelayan itu singkat
sambil menggeleng-gelengka n kepalanya.
Cendekiawan melanjutkan " Ah, jika demikian
bapak telah kehilangan seperempat lagi peluang
kehidupan Bapak".
Si Nelayan kembali cuma mengangguk- angguk
membisu.
"APa bapak pernah belajar dan bisa berkomunikasi
dengan bahasa asing?"
tanya cendikiawan.
"Tidak bisa" jawab nelayan itu singkat.
"Aduh, jika demikian bapak total telah kehilangan
tigaperempat peluang kehidupan Bapak"
Tiba-tiba... ..
Angin kencang bertiup keras dari tengah
laut. Perahu yang mereka tumpangi pun oleng
hampir terguling. Dengan tenang
Nelayan bertanya kepada cendekiawan " Apa bapak
pernah belajar berenang?"
Dengan suara gemetar dan muka pucat ketakutan,
orang itu menjawab "Tidak
pernah"
Nelayanpun memberi komentar dengan percaya
diri "Ah, jika demikian, bapak telah
kehilangan semua pe luang hidup
bapak"...... ......... ......... ......... .
Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah di atas:
list of 3 items
• Jangan meninggikan diri lebih hebat dari orang
lain
• Jangan sombong, sebab akan
direndahkan Tuhan
• Kita semua memiliki keterbatasan dan
memerlukan orang lain.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik